Art Original
Policy Brief: Potential Transmissions Penguasan Moderasi Beragama
Tradisi lokal di masyarakat tanpa disadari mengandung nilai-nilai positif menjadi rajutan kerukunan yang berfungsi sebagai transmisi yang menggerakkan penguatan moderasi beragama. Namun, terdapat persoalan berdasarkan data dan informasi mengenai tradisi lokal di masyarakat: (1) pemahaman dan pengamalan agama berlebihan memudarkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengekspresikan tradisi lokal; (2) tradisi lokal yang dijalankan cenderung bersifat seremonial, tidak memberikan makna dan pesan moral pemahaman kerukunan di masyarakat; (3) tradisi lokal belum optimal memiliki nilai penguatan moderasi beragama dan belum terkoordinasi dengan baik antara pemerintah dan lembaga-lembaga di masyarakat. Terdapat rekomendasi kebijakan yang ditawarkan sebagai alternatif solusi: (1) menghidupkan ekosistem kebudayaan melalui pengembangan kebudayaan dengan menyelaraskan agama-budaya, memokuskan pengendalian konflik merujuk pada ajaran agama dan
khazanah budaya; (2) menghidupkan ekosistem moderasi beragama yang saling berhubungan, yaitu: masyarakat,
pendidikan, keagamaan, media, politik, dan negara sebagai bagian kebijakan penguatan moderasi beragama
dalam pelaksanaan tradisi lokal; dan (3) optimalisasi pengembangan kebijakan beragama dan berbudaya
secara moderat berlandaskan misi penguatan moderasi beragama dengan memiliki kewajiban dan komitmen
bersama menjaga kesatuan persatuan dalam koridor kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
No copy data
No other version available