
Jakarta, 11 September 2025 – Pustakawan Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “ Sosialisasi Standar Kerja SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Menuju Sertifikasi Kompetensi Pustakawan” yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi DKI Jakarta, Kamis (11/9), bertempat di Gedung Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Luthfiati Makarim, Ketua Tim Kerja Kebakuan dan Profesionalitas Tenaga Perpustakaan Perpusnas RI, serta Muhammad Prabu Wibowo, Dosen Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia. Diskusi dipandu oleh Farli Elnumeri sebagai moderator.
Dalam sesi pertama, Luthfiati Makarim menyampaikan materi berjudul “Mengenal Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan”. Ia menekankan pentingnya SKKNI sebagai acuan baku dalam menjaga profesionalitas pustakawan di Indonesia. “Forum perpustakaan jangan melempem,” tegasnya, mengingatkan seluruh pustakawan agar tetap aktif memperjuangkan penguatan kompetensi.
Sementara itu, Muhammad Prabu Wibowo membawakan materi “Relevansi Revisi SKKNI Perpustakaan 2025: Menyelaraskan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Pusat Pelatihan, dan Kompetensi Pustakawan sebagai Profesional Informasi di Era Data, Digital, dan Multimedia”. Ia menyoroti urgensi penyesuaian SKKNI agar sejalan dengan kebutuhan era digital, sehingga lulusan dan tenaga perpustakaan siap bersaing serta diakui kompetensinya.
Kegiatan ini menghasilkan kesimpulan bahwa kompetensi pustakawan harus terus dijaga dan ditingkatkan. SKKNI berfungsi sebagai rujukan penting, baik bagi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perpustakaan, maupun program studi Ilmu Perpustakaan di seluruh Indonesia. Dengan standar tersebut, kompetensi pustakawan dapat terukur secara jelas dan konsisten.
Partisipasi pustakawan BLA Jakarta dalam kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kapasitas dan wawasan, sekaligus mendukung profesionalitas pustakawan dalam menghadapi tantangan perkembangan informasi, data, dan teknologi digital.